Skip to main content

Sesuatu yang Kita Terlepas Pandang dalam Berukhuwah

Keajaiban Baik Sangka

Orang kita suka kalau tajuk tentang ajaib-ajaib ni. Tak tahu kenapa. Mungkin sebab mereka rasa Islam ini agama magic sebab pengaruh fairy tale yang selalu didendangkan masa kecil dulu? Entah.

Abaikan persoalan di atas. =)

Satu lagi kisah yang saya rasa perlu untuk seorang ikhwah itu tahu. Sebuah perasaan yang sangat indah yang akan mencorakkan dunia yang zalim ini menjadi syurga!

+++

Dalam dekapan ukhuwah, kita mengembangkan pelbagai sudut pandang untuk selalu bersangka baik pada sesama ikhwah atau manusia. Seperti contoh yang ditunjukkan oleh seorang 'alim bernama Thalhah bin 'Abdillah bin 'Auf. Tercatat di dalam kitab Raudhatul 'Uqala karya Imam Abu Hatim.

Suatu hari, si isteri, 'Aisyah binti Abdillah bin Muthi' Al-Aswad mengajaknya bicara,

"Demi Allah, wahai suamiku. Aku tidak pernah menemukan orang yang lebih buruk sifatnya daripada sahabat-sahabatmu."

Thalhah agak terkejut dengan kata-kata isterinya.

"Demi Allah, jangan sampai mereka mendengar kata-kata kamu itu. Sifat buruk apakah yang kau maksudkan itu, sayang?" 
"Demi Allah, sifat buruk itu nampak dengan sangat jelas." 
"Apa dia agaknya?"

Kata si isteri,

"Jika engkau dalam keadaan senang, mereka datang dan menemanimu. Namun jika kau susah, mereka menjauhkanmu."

Balas Thalhah sambil tersenyum,

"Sebenarnya tidak seperti itu.. Aku justeru melihatnya sebagai satu nilai murni yang mulia." 
"Apa maksudmu?"

Thalhah menegaskan,

"Memang demikian, mereka hanya berkunjung di saat kita sedang mampu menjamu. Di saat kita tidak sanggup menjamu, mereka memahaminya. Lalu mereka tidak datang ke mari."

+++

Fuh!!!

Maha Hebat Allah! Sampai begitu kehebatan kuasa bersangka baik!

Biasa dalam masyarakat kita,

"Kawan waktu senang mudah di cari, kawan waktu susah payah nak jumpa."

Maka perasaan yang wujud pastinya rasa tidak puas hati, sangka buruk, fitnah dan lain-lain..

Tapi mereka??

Hebatnya Allah!

Ikatlah hati-hati kami (juga termasuk yang tiada dalam gambar atas sebab-sebab tertentu) dengan cinta kepada Allah.

"ubah paradigma"
khir al-imtiaz
0821am
3 Okt 2011

Comments

  1. mintak izin nk copy yer..menarik..jadi nak la kongsi ngn kwn2 lain

    ReplyDelete
  2. Allah berfirman
    fa'fu wasfahu

    maka maafkanlah mereka dan berlapanglah dada

    setinggi ukhuwah adalah itsar dan serendah2nya adalah bersangka baik.

    jzkk

    ReplyDelete
  3. itulah yang dinamakan persahabatan yang sebenar-benarnya... sya share di blog ye. link sya sertakan skali..

    ReplyDelete
  4. hambaALLAHyang_kerdil17 May 2012 at 19:44

    masyaallah....hebatnya para sahabat zaman dahulu,

    mohon ambil isinya ye..
    untuk dikongsikan bersama ahli usrah..
    syukran..

    ReplyDelete
  5. subhanallah.. betapa pentingnya nilai sesebuah ukhuwah..

    ReplyDelete
  6. lagi, ada citer lg x.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rasa Semakin Jauh dari Allah?

“Salam. Saya rasa saya semakin jauh dengan Allah.” Rasa? Jauh? Jangan!!! Sebenarnya. Perasaan semakin jauh dengan Allah itu adalah satu perasaan yang perlu kita syukuri. Kerana kita masih lagi ada perasaan dengan Allah ‘azza wajalla . Kalau kita dapat lihat dalam realiti dunia sekarang, masyarakat kita ..secara umumnya.. sangat jauh daripada Allah SWT. Mereka jauh dari segi penghambaan diri kepada Allah SWT dan mereka jauh dari segi ketaatan kepada Allah SWT. Lebih malang lagi apabila perasaan semakin jauh dari Allah SWT itu tidak pernah terlahir dalam diri mereka hinggakan mereka merasa tenang dan terus menjauhkan diri mereka dari Allah SWT, dari Al-Quran. Jadilah mereka seperti orang-orang yang pernah menerima kitab sebelum kita, iaitu Yahudi dan Nasrani. Orang Yahudi dan Nasrani juga pernah menerima kitab. Taurat dan Injil. Tetapi, apabila mereka tidak menitik beratkan lagi nilai-nilai kekhusyukan penghambaan diri pada Allah dan tidak lagi mematuhi apa yang di...

Mereka yang Mengabaikan Al-Quran

Umar RA berkata, “Aku mendengar Nabi Kalian besabda,  “Sesungguhnya Allah mengangkat dan menurunkan suatu kaum dengan Kitab ini.”  [HR Muslim] ayat-ayat cinta yang agung Kita telah mendapat bukti sejarah bahawa selama kita berpegang teguh kepada Al-Quran, selama itu pula kita akan meraih kemenangan; sebaliknya, selama kita meninggalkan Al-Quran, kita akan terhina.  Pada abad ke-8 H, pengamalan Al-Quran pernah diabaikan. Maka datanglah kelompok ar-Rafidhah membonceng kekuatan Tartar dari Mongol dipimpin Genghis Khan. Dalam tempoh lapan hari, lapan ratus ribu orang tewas terbunuh, masjid-masjid luluh lantah, mushaf-mushaf Al-Quran dibakar, dan tentera Tartar membasmi anak-anak dan wanita kita!  Kembalilah wahai generasi muda dan tetua umat kepada Al-Quran, kembalilah kaum lelaki dan wanita umat ini kepada Al-Quran! Hidupkan rumah kalian dengan Al-Quran, bangkitkan kalbu kalian dengan Al-Quran, dan ramaikanlah hati kita dengan Kitab Allah! Semoga ...

Merasakan Hidup Tidak Bermakna?

Kehidupan adalah sesuatu yang abstrak dari kaca mata seseorang yang tidak tahu apa tujuan hidupnya. Kehidupan pula merupakan sesuatu yang sangat objektif bagi mereka yang tahu apa tujuan hidup mereka.  Apabila merasakan hidup ini seolah-olah tiada makna, itu beerti dia tidak tahu apa sebenarnya tujuan hidupnya. Seperti kita membaca buku kimia, tetapi tidak tahu apa tujuan kita membacanya. Tiada siapa pula yang menerangkan kepada kita apa tujuan kita membaca. Maka kita akan merasakan benda itu sia-sia dan tiada makna, dan pasti kita akan meninggalkan pekerjaan tersebut kerana perkara itu tidak membawa apa-apa makna dalam kehidupannya berbanding main games, ber couple atau  stay up tengok movie yang for sure dapat memuaskan hawa nafsu dengan alasan release tension kononnya. Mengapa hidup perlu ada tujuan?  Segala yang berlaku itu pastilah ada tujuannya, tidak akan saja-saja ada. Sedangkan tahi di tepi jalan pun ada tujuan kenapa ia diciptakan di situ, ...