Skip to main content

Agar Kedua Tangan Tetap Mengadah ke Langit


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan otrang yang mendoa apabila dia berdoa kepada ku”

[QS al-Baqarah, 2:186]


Ibadah Yang Terindah

Ibnul Qayyim mengatakan,

“Sesungguhnya di dalam hati terdapat satu sobekan yang tidak boleh dijahit kecuali dengan menghadap penuh kepada Allah. Di dalamnya juga ada sebuah keterasingan yang tidak mampu diubati kecuali dengan menyendiri bersama Allah ‘Azza Wajalla.

Di dalam hati juga ada sebuah kesedihan yang tidak mampu diseka kecuali oleh kebahagiaan yang tumbuh kerana mengenal Allah ‘Azza Wajalla dan ketulusan berinteraksi berinteraksi dengan-Nya. Pun di dalam hati terdapat sebuah kegelisahan yang tidak mampu ditenangkan kecuali berhimpun kerana Allah dan pergi meninggalkan kegellisahan itu menuju Allah. Ada juga gejolak api yang tidak mampu dipadamkan kecuali oleh keredhaan akan perinttah, larangan dan keputusan Allah, yang diiringi dengan ketabahan dan kesabaran sampai tiba saat perjumpaan dengan-Nya.

Di dalam hati juga terdapat tuntutan yang kuat tidak akan berhenti sebelum Allah menjadi satu-satunya tujuan. Di dalamnya pun ada keperluan yang tidak akan terpenuhi kecuali oleh kecintaan kepada Allah ‘Azza Wajalla, mengingat-Nya terus menerus, serta keikhlasan penuh kepada-Nya, Bahkan jika hati ini diberi dunia beserta segala isinya, keperluan tersebut tetap tidak akan terpenuhi.”




Inilah antara sebab mengapa doa termasuk ibadah yang paling indah. Dengannya hati akan menghadap Rabbnya demi menampal sebuah sobekan serta menghilangkan keterasingan, kesedihan, dan kerugian.

Marilah kita sama-sama, siagakan diri kita dan persiapkanlah hati kita, sebab kita akan menghadap Allah SWT pada sat ini. Mari perbaharui niat kita sebelum membaca lembaran-lembaran ini, serta mohonlah pada Allah SWT agar kita termasuk orang-orang yang mendengarkan nasihat, mengikuti pesan-pesan yang baik.

Ketahuilah, doa itu pasti akan dikabulkan.


Bukalah pintu doamu

Silakan semak beberapa pertanyaan berikut yang mesti dijawab agar pemahaman kita akan doa menjadi jelas:


Adakah di antara kita yang tidak mempunyai masalah sama sekali?


Adakah di antara kita yang kehidupannya teratur dengan sempurna?


Adakah di antara kita yang selamnya santai penuh sepanjang hidupnya?


Adakah di antara kita yang tidak memiliki harapan-harapan besar yang sulit diraih?


Adakah di antara kita yang merasa tenang dan yakin bahawa dosa-dosa tidak akan membuatkan dia memasuki ke neraka?


Adakah di antara kita yang sama sekali tidak memerlukan Allah SWT?



Kita semua memiliki terlalu banyak tuntutan. Baik dari segi harta, isteri, pekerjaan, pelajaran, anak-anak, dan sebagainya. Setiap kita juga mengharapkan keredhaan, petunjuk dan kurnia dari Allah. Setiap kita juga mempunyai beragam persoalan yang ingin diselesaikan.

Ya Allah, seolah-olah sekian banyak masalah dan persoalan yang diberikan kepada kita ini, agar kita kembali kepada Allah; seolah-olah segala keinginan dan cita-cita kita ini ditunda, agar kita sentiasa mengadah kepada Allah SWT; dan seolah-olah ampunan Allah SWT tidak boleh diketahui, apakah telah diberikan atau belum, agar kedua tangan kita tetap rajin mengadah ke langit.

Apabila kita mampu untuk merasa bangga apabila kita mengadah tangan, mengarahkan pandangan, dan meggerakkan kedua bibir kita kepada Rabb penguasa alam. Pada saat itu berbahagialah kita, kerana hati kita telah bergantung kepada selain kita.

Tujuan dari ibadah doa ini adalah untuk kita selalu mengadah ke atas memohon kepada Allah, dan agar kita memiliki keyakinan kuat bahawa Allah SWT akan mengabulkan permintaan kita bila kita berdoa kepada-Nya. Ke mana lagi tempat untuk kita berdoa jika bukan Allah? Masuk akalkah seseorang yang tenggelam memohon pertolongan dari orang yang juga tenggelam. Masuk akalkah seseorang yang memerlukan, meminta pertolongan dari orang yang juga memerlukan?!

Marilah kita sama-sama membuka pintu doa kita. Membuka pintu doa kita kepada Allah.


يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Hai manusia, kalianlah yang memerlukan Allah; dan Allah, Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” 

[QS Fathir, 35:15]


Allah Maha Besar! Kitalah yang memerlukan Allah. Kita adalah hamba yang fakir; pemimpin kita fakir, masyarakat kita fakir; orang kaya kita fakir dan orang miskin kita juga fakir. Namun Allah-lah yang Maha Kaya. Pemilik kekayaan yang mutlak dan absolute.

Masuk akalkah seorang yang fakir miskin meminta sesuatu kepada sesama fakir miskin? 

Masuk akalkah seorang yang fakir miskin mengharap bantuan sesuatu dari sesama fakir miskin?

Yang kelemasan meminta pada yang kelemasan?


Hati, mengapa engkau belum juga terbangun?

Rasulullah SAW bersabda,


“Allah berfirman: “Wahai setiap hamba-hamba Ku, setiap kalian itu sesat kecuali yang aku tunjuki hidayah, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, nescaya Aku beri kalian petunjuk; 

Wahai hamba-hamba Ku, setiap kali itu lapar, kecuali yang Aku beri makan, maka memintalah makanan kepada-Ku, nescaya aku beri makan kalian; 

Wahai hamba-hamba Ku, setiap kalian itu telanjang, kecuali yang Aku beri pakaian, maka memintalah pakaian kepada-Ku, nescaya Aku beri kalian pakaian; 

Wahai hamba-hamba Ku, setiap kalian bersalah siang dan malam, sementara Aku mengampuni segala dosa, maka meminta ampunlah kalian kepada-Ku, nescaya aku ampuni kalian. 

Wahai hamba-hamba Ku, sesungguhnya kalian tidak akan mampu menggapai kemudharatan-Ku sehingga kalian kalian membahayakan-Ku, dan kalian juga tidak akan mampu menggapai kemanfaatan-Ku sehingga kalian memberi manfaat kepada-Ku. 

Wahai hamba-hamba Ku, kalaulah seluruh generasi awal dan generasi akhir kalian, serta seluruh bangsa manusia dan bangsa jin kalian adalah seperti hati orang yang paling bertakwa di antara kalian, maka itu tidak akan memberikan tambahan apapun terhadap kekuasaan-Ku. 

Wahai hamba-hamba Ku, kalaulah seluruh generasi awal dan generasi akhir kalian, serta seluruh bangsa manusia dan bangsa jin kalian adalah seperti hati orang yang paling nista di antara kalian, maka itu pun tidak akan membuatkan kekuasaan-Ku berkurang. 

Wahai hamba-hamba Ku, kalaulah seluruh generasi awal dan generasi akhir kalian, serta seluruh bangsa manusia dan bangsa jin kalian berdiri dalam sebuah bukit, kemudia kalian semua mengajukan permintaan kepada-Ku, lalu aku beri setiap orang apa yang ia minta, maka apa yang ada di sisi-Ku tidak akan berkurang sedikitpun sebagaimana saebatang jarum mengurangi air samudera ketika dicelupkan ke dalamnya..” 

[HR Muslim, At-Tarmidzi, dan Ibn Majah]


Allah menyuruh kita berdoa kepada-Nya agar Dia memberi kita petunjuk, makanan, pakaian, dan ampunan. Tetapi, alangkah beratnya engkau, wahai hati! Belum tiba jugakah saatnya bagimu untuk bangun dan tersedar?


Terlalu banyak nikmat yang Allah berikan kepada kita. Pancaindera yang sempurna, kemampuan untuk berfikir, membaca dan menulis, berjalan tanpa bantuan, pernafasan yang tidak berbayar untuk setiap sedutan. Tetapi bersyukurkah kita terhadap semua itu?

Sedarlah wahai hati, dan segeralah berdoa kepada Allah. Pintalah kepada-Nya dan ajarkanlah tanganmu menengadah!

Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah SAW, 


“Wahai Rasulullah, apakah Tuhan itu jauh sehingga kita menyerunya, ataukah dia dekat sehingga kita cukup berbisik kepada-Nya?”


Maka turunlah firman Allah,


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan otrang yang mendoa apabila dia berdoa kepada ku”

[QS al-Baqarah, 2:186]


Ayuh, gunalah kesempatan yang masih ada ini untuk kita merendahkan diri kita dan berdoa kepada Allah pada saat ini juga. Masihkah kita tidak percaya bahawa Allah akan memberi dan mengabulkan doa anda?! Tidakkah kita percaya bahawa kurnia Allah amat luas tidak terbatas? Maka jawablah, “Aku percaya!”


Yang paling mulia di sisi Allah

Rasulullah SAW bersabda,


“Tidak ada yang lebih mulia di sisi Allah selain doa.” 

[HR At-Tirmizi, Ibn Majah, dan Ahmad]


Tahulah bahawa, keadaan yang paling mulia antara kita bersama Allah adalah ketika kita menadahkan tangan kepada-Nya untuk berdoa dan memohon. Marilah dekatkan diri dengan Allah. Marilah menjadi hamba yang mulia di sisi Allah.


Rasulullah SAW bersabda,


“Sesungguhnya Allah itu Maha Malu dan Maha Pemurah, Allah malu jika ada seseorang yang menadahkan kedua tangan kepada-Nya, tapi kemudian menolaknya dengan tangan hampa” 

[HR Abu Daud, At-Tirmidhi, dan Ibn Majah]


Masya-Allah! Ubahlah garis kehidupan anda dengan menjadikan doa sebagai teras. Berbual-lah dengan Allah selalu.


Ingat. Allah malu untuk tidak mengabulkan doa hambanya.


Teladan

Ketika perang Badar, Rasulullah SAW berdiri menghiba kepada Tuhannya dalam doa. Beliau bermunajat dan beristighatsah kepada Yang Mahakuasa, seraya mengucapkan:


“Ya Allah, tunaikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika engkau binasakan sekelompok umat ini, maka Engkau tidak akan lagi disembah di atas bumi” 

[HR Muslim, Abu Daud, At-Tirmidhi, dan Ahmad]


Rasulullah SAW menangis, sampai serban baginda terjatuh lantaran kuatnya doa, dan ketiak putih beliau pun kelihatan, lantaran keberhibaan beliau dalam bermunajat. Abu Bakar RA pun dating menghampiri baginda dan mengatakan, 

“Ringankanlah diri anda, wahai Rasulullah, sebab Allah pasti akan menunaikan apa yang telah dijanjikan-Nya kepada Anda”


gambar hiasan

Menitisnya air mata seorang Rasul yang pasti memasuki syurga apabila berdoa. Tetapi bagaimana pula sikap kita sebagai insan yang tidak tahu dimana hala tuju alam selepas mati kita nanti ketika kita berdoa? Dan lihatlah keyakinan terhadap Allah yang ditunjukkan oleh Abu Bakar, satu peribadi yang pasti ke syurga. Tetapi, bagaimana pula keyakinan kita terhadap Allah?


"Tadahlah tangan anda ke langit. Berdoalah. Dan yakinlah."



“Membina kekuatan diri”
Khir al-imtiaz
0723pm
20-03-2011

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Rasa Semakin Jauh dari Allah?

“Salam. Saya rasa saya semakin jauh dengan Allah.” Rasa? Jauh? Jangan!!! Sebenarnya. Perasaan semakin jauh dengan Allah itu adalah satu perasaan yang perlu kita syukuri. Kerana kita masih lagi ada perasaan dengan Allah ‘azza wajalla . Kalau kita dapat lihat dalam realiti dunia sekarang, masyarakat kita ..secara umumnya.. sangat jauh daripada Allah SWT. Mereka jauh dari segi penghambaan diri kepada Allah SWT dan mereka jauh dari segi ketaatan kepada Allah SWT. Lebih malang lagi apabila perasaan semakin jauh dari Allah SWT itu tidak pernah terlahir dalam diri mereka hinggakan mereka merasa tenang dan terus menjauhkan diri mereka dari Allah SWT, dari Al-Quran. Jadilah mereka seperti orang-orang yang pernah menerima kitab sebelum kita, iaitu Yahudi dan Nasrani. Orang Yahudi dan Nasrani juga pernah menerima kitab. Taurat dan Injil. Tetapi, apabila mereka tidak menitik beratkan lagi nilai-nilai kekhusyukan penghambaan diri pada Allah dan tidak lagi mematuhi apa yang di...

Mereka yang Mengabaikan Al-Quran

Umar RA berkata, “Aku mendengar Nabi Kalian besabda,  “Sesungguhnya Allah mengangkat dan menurunkan suatu kaum dengan Kitab ini.”  [HR Muslim] ayat-ayat cinta yang agung Kita telah mendapat bukti sejarah bahawa selama kita berpegang teguh kepada Al-Quran, selama itu pula kita akan meraih kemenangan; sebaliknya, selama kita meninggalkan Al-Quran, kita akan terhina.  Pada abad ke-8 H, pengamalan Al-Quran pernah diabaikan. Maka datanglah kelompok ar-Rafidhah membonceng kekuatan Tartar dari Mongol dipimpin Genghis Khan. Dalam tempoh lapan hari, lapan ratus ribu orang tewas terbunuh, masjid-masjid luluh lantah, mushaf-mushaf Al-Quran dibakar, dan tentera Tartar membasmi anak-anak dan wanita kita!  Kembalilah wahai generasi muda dan tetua umat kepada Al-Quran, kembalilah kaum lelaki dan wanita umat ini kepada Al-Quran! Hidupkan rumah kalian dengan Al-Quran, bangkitkan kalbu kalian dengan Al-Quran, dan ramaikanlah hati kita dengan Kitab Allah! Semoga ...

Merasakan Hidup Tidak Bermakna?

Kehidupan adalah sesuatu yang abstrak dari kaca mata seseorang yang tidak tahu apa tujuan hidupnya. Kehidupan pula merupakan sesuatu yang sangat objektif bagi mereka yang tahu apa tujuan hidup mereka.  Apabila merasakan hidup ini seolah-olah tiada makna, itu beerti dia tidak tahu apa sebenarnya tujuan hidupnya. Seperti kita membaca buku kimia, tetapi tidak tahu apa tujuan kita membacanya. Tiada siapa pula yang menerangkan kepada kita apa tujuan kita membaca. Maka kita akan merasakan benda itu sia-sia dan tiada makna, dan pasti kita akan meninggalkan pekerjaan tersebut kerana perkara itu tidak membawa apa-apa makna dalam kehidupannya berbanding main games, ber couple atau  stay up tengok movie yang for sure dapat memuaskan hawa nafsu dengan alasan release tension kononnya. Mengapa hidup perlu ada tujuan?  Segala yang berlaku itu pastilah ada tujuannya, tidak akan saja-saja ada. Sedangkan tahi di tepi jalan pun ada tujuan kenapa ia diciptakan di situ, ...